Apr 28, 2020

Bilakah pandemi berakhir?

Sampai kemarin ada yang mempertanyakan: adakah kita sudah bisa aktif lagi pada bulan itu?

Saya menjawab, insya Allah sudah. Pelajaran yang lalu tentang pandemi dan social distance berlaku selama 3.5 bulan. Itu yang ditulis Richard J. Hatchett  dan terbit di The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).


Dalam diskusi sore dengan orang yang lain, saya sampaikan bahwa Jerman merasa sudah perlu memulai sekolah tanggal 4 Mei 2020 (Coronavirus: German easing of lockdown to start with schools on May 4) dan pada hari browsing yang sama, saya juga mendapati persepsi bahwa ranah politik AS sudah membunyikan penanda bahwa warga AS akan segera bosan dengan work from home. Dan kebosanan mahluk sosial karena tertahan ke-sosial-annya menghawatirkan para politisi.

Bagi Indonesia, bila 'tekanan' WHO untuk Indonesia mengendur, saya kira Indonesia akan segera mengikuti trend yang digagas Jerman dan AS. Pertama, sistem politik di Indonesia tidak pernah memusingkan hasil riset atau laporan kerja para frontier pandemi di Rumah Sakit. Kedua, budaya kita sedikit banyak seperti bebek: ikut saja sama yang didepan, tidak perlu memperhatikan rambu-rambu yang ada. Jalan mana saja yang dipilih tidak masalah, yang penting selamat sampai tujuan.

Maka saya yakinkan teman saya yang Doktornya dari ranah engineering dan jauh dari logika ekologi itu bahwa pada bulan itu we will already be back in office to continue our plan. Begitulah bila kita merujuk ke pesan pandemi 1918.

Ujian dari Allah itu ada waktunya. Dan bila tugas virus itu sudah selesai, ia akan kembali seperti yang sudah dilakukan petugas (virus influenza) lainnya. Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment