May 21, 2009

Riset, Opensource dan BPPT v1

Ada beberapa hal yang menarik dari diskusi makan pagi di Menara Thamrin, pas setelah upacara Harkitnas.

Saya kira, kebutuhan TI untuk tiap Direktorat/Bidang sudah melekat. Ia sudah seperti matematika yang ikut nimbrung di tiap cabang ilmu.

Ambil contoh begini, ketika kita mengindikasikan suatu persenyawaan yang melibatkan karbon, misalnya, ia mempunyai kaki empat dengan beberapa kemungkinan model ikatan. Secara tradisional, mungkin kita akan mengambil bola biru dengan 4 lobang dan mulai mendesain bagaimana kira-kira tiap unsur berikatan untuk membentuk persenyawaan. Kalau unsur pembentuk senyawanya sedikit dan kemungkinan bentukannya hanya sedikit, bolehlah menggunakan metode tradisional.

Bagaimana kalau unsur pembentuknya sedikit lebih banyak sehingga kemungkinan bentukannya ada 1000 kemungkinan? Kalau ada orang TI, maka ia bisa mendesain aplikasi dengan aturan sederhana bahwa bola hitam mempunyai kaki 4 dan boleh berikatan dengan kaki manapun dari bola yang lain. Dengan begitu, maka prediksi bentuk ikatan jadi lebih cepat.

Ok, saat ini software untuk memperkirakan ikatan dalam persenyawaan sudah ada, karena polanya sederhana dan aturannya jelas. Bagaimana kalau kebutuhannya mungkin sebenarnya kecil dan sederhana tapi sangat spesifik? Atau kita tidak ingin dunia luar tahu terlebih dahulu sebelum kita achieve sampai ke satu stage tertentu?

Disini orang TI harus ada di tiap Direktorat/Bidang.

Apakah kemudian di tiap Direktorat/Bidang perlu pengadaan pegawai dengan background TI? Tunggu dulu. Pengadaan pegawai berarti mendatangkan fresh graduate. Well, dari yang saya alami, fresh graduate belum mampu mengurusi hal diatas. Terutama karena sekarang banyak sekolah TI plus banyak bahasa pemrograman. Belum lagi, biasanya dosen di sekolah TI hanya mengajarkan bahasa yang mudah buat dia kuasai dan mudah diajarkan. Mungkin VB adalah contoh yang umum. Hoho... I bet VB won't resolve the whole need.

Dan kasus diatas masih sederhana karena baru mengurusi bentukan senyawa yang aturannya jelas. Belum behaviour dari pola persenyawaannya. Lebih lanjut, kalau hal ini bisa lebih dulu dimodelkan, maka prediksinya akan lebih cepat.

No comments:

Post a Comment