Ketika kita datang ke kantor, ada hukum umum untuk memulai hari dengan koran, ngobrol atau menonton berita televisi. Kegiatan ini mendistorsi timbunan informasi yang sudah ditata rapi ketika kita tertidur dan disiapkan untuk didischarge tepat setelah kita sampai di kantor dan duduk.
Dalam teori mimpi, tidur adalah saat badan sadar diistirahatkan. Tapi akal (dan dalam tinjauan tasawuf, qalb/jantung/'hati') tidak tidur. Akal tetap aktif menata keruwetan informasi yang digather pada saat kita sadar. Manifestasinya adalah mimpi. Mimpi dikenali pada periode rapid eye movement (REM) yang berulang tiap 90 menit setelah deep sleep.
tertidur (dan jiwa kita ada dalam gemnggaman pemiliknya)
Innamal a'malu bi niyat. Niat baik yang diikrarkan ketikan pamitan sama istri dan anak-anak pada saat berangkat dan dikuatkan pada saat menaiki kendaraan jangan didistorsi ketika sampai. Nanti jam-jam 10an ketika ide sudah kering, ketika otak mulai butuh kopi (atau rokok sebatang jangan lebih), bolehlah ngobrol atau mengupdate dengan informasi baru. Yang begini saya kira bukan distorsi niat, tapi mendinginkan irama kerja otak untuk kemudian digenjot lagi hingga waktu dhuhur.
Dengan latar belakang diatas, menurut saya memulai hari dengan koran, ngobrol, atau televisi bukanlah hal baik bagi kegiatan (khususnya) scientific writing. Better off menulis apa saja yang ada di kepala diatas selembar kertas bersih atau dengan aplikasi semacam pyroom atau darkroom distraction free writing. Ini bukan iklan, tapi sebuah terima kasih untuk penulis kedua aplikasi sederhana yang banyak gunanya tersebut.
Wallahu a'lam
Sep 14, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete