Feb 1, 2012

Beware of the kubangan


Minggu ini, para inlander sedang terkena 'ice fever'. Itu demam mereka karena dapat udara minus untuk beberapa hari straight. Means, empang2 akan beku, dan semuanya akan sibuk dengan keceriaan mereka: skating. Plus kegiatan sosial lain, pasti.

Waktu baru datang, ada seorang admin di kantor yg di gips abis jatuh dari sepeda karena licin. Maka, ketika sepedaku datang sore hari -dan berbarengan dengan salju di keesokan harinya- aku harus super hati-hati.

Pagi ini, hari ke 3 ngonthel ke kampus, kubangan (yang membeku) adalah barang penting. Jadi inget falsafah banjirnya PU: kalau airnya sudah terlanjur ada di daerah perumahan, ya kita nggak bicara tentang retention basin lagi. Air harus segera turun ke sungai dan ke laut. Ini pasti ilmu yang diimpor dari daerah sub tropis atas. Maka Amsterdam sini, yang memang dibawah permukaan laut mesti punya jalanan yang bisa mengalirkan air dengan cepat ke selokan, termasuk punya banyak empang (eh, water way), wetland yang besar beserta taman untuk menguapkan air dan sungai-sungai yang super lurus (diterjemahkan jadi proyek normalisasi sungai). Ini adalah sisi lain dari "a privilege from the nature".

Eit, gak boleh ngelamun. Mata dan pikiran harus awas karena kalau nggak ngebut, maka jari dan telinga akan makin beku. And beware of the kubangan!

No comments:

Post a Comment