May 18, 2011

Kolam belakang rumah

Libur kecepit hari Senin (dan Rabu dan Jumat) adalah hari 'wajib' main ke Pasar Ikan (Hias) Parung. Pasarnya sendiri buka dari Subuh, katanya dan selesai jam 7. Tapi saya nggak maksain kalau mereka baru siap dari rumah jam 7 lebih. The pasar can wait, indeed.
Sasaran utama adalah Gurami buat mbersihin dedaunan di taman dan Patin yang ramah terhadap nasi sisa. Ini patin, kalau di toko ikan akuarium tampak mirip hiu mini yang aktif. Kebetulan, anak-anak kali ini nggak ngebet sama ikan tertentu atau Hamster seperti liburan sebelumnya. So, sisanya hanya browsing kesana kemari.
Terbukti, sekarang ndeg-ndeg (tai air) didasar kolam yang tadinya tiap hari perlu diserok sudah jauh berkurang. Nasi juga masuk ke keranjang plastik, agar tidak berantakan dan menurunkan kualitas air, lalu ditenggelamkan di kolam. Ikan yang doyan nithil-nithil lewat sela-sela keranjang. Untuk Gurami yang masih 5 cm, cukup cacahan sisa sayur dan dedaunan kebun, terutama Senthe Alocasia sama Lamtoro.
Jadi, sekarang konsep artificial wetland bukan diutamakan mengolah limbah air, terutama karena estetika kolam terbuka. Juga karena kolam rumah ya utamanya buat main anak-anak (dan bapaknya) ... heh he.

No comments:

Post a Comment