Aug 8, 2011

Hisab 1 Syawal 1432H

Berikut saya posting screenshot Hisab 1 Syawal 1432H berdasar perhitungan kstars untuk lokasi Jakarta.

Sebagai tambahan, saya hanya berbagi bukan hendak memberi resolusi mengenai awal bulan. Dari perhitungan tersebut sangat memungkinkan perbedaan pendapat diantara pemuka Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah, karena masih dibawah 2 derajat, dari yang umum disepakati para ahli rukyatul hilal, yaitu 2, 4 dan 6 derajat.

Menurut saya:

  1. Lebaran terbaik adalah mengikuti sidang isbat pemerintah, karena mengikuti ayat/kaidah fiqh "Atiullah wa atiurrasuul wa ulil amri min kum", terutama ketika muncul perbedaan.
  2. Ayat "wan najmu was sajaru yasjudaan" bukan ayat yang digunakan rasul untuk menetapkan awal dan akhir puasa, melainkan
  3. Rasul saw menetapkan kaidah "bulan terlihat" (oleh mata atau teleskop super canggih manapun, saya kira sama saja, karena prinsip kerjanya menggunakan cahaya tampak), yang berarti awal hari (tanggal 1) bulan qomariyah dihitung setelah ia tampak (diatas 2 atau 4 atau 6 derajat), bukan setelah bulan melewati gari imajiner cakrawala. Cakrawala itu sendiri, sepertinya diatas garis imajiner hisab yang 0 derajat, karena jarak pandang manusia ke cakrawala hanya sampai 3 mil laut.
Jadi, jangan protes lagi, ya ...

Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment