Jun 14, 2010

Kompos dan biopori

Kalau ada cara yang efektif dalam pembuatan kompos sekaligus penggunaannya untuk tanaman rumah adalah bor biopori. Ini bukan iklan.
Bor biopori menyelamatkan ruang yang mestinya digunakan untuk membuat kompos. Atau mungkin ini adalah fungsi bor biopori yang tidak diiklankan, karena penggagasnya lebih suka menjual biopori sebagai paket untuk meningkatkan peresapan air hujan (storm water) di perkotaan.
Just bor sana-sini disekitar pepohonan, terutama, isi dengan segala macam sampah organik rumah tangga dari guguran daun, sisa sayuran segar, sisa makanan sampai bangkai tikus dan bunglon. Asal diingat, kalau sekiranya komposnya berasal dari limbah yang banyak kontaminannya seperti bangkai tikus got dan sisa makanan kaleng atau yang non-estetik seperti --maaf-- kotoran adek, ya jangan dibuang di lubangbiopori sekitar tanaman buah.
Beberapa ahli nggak setuju karena proses infiltrasi organik kedalam (air) tanah akan meningkatkan kontaminasi E. coli di perairan Jakarta. But I think I'd rather look at the good side that theese rubbish can be turned into degradables that benefits our plant right away. Toh pada akhirnya orang yang suka berkebun akan menambahkan material organik ke tanah. Dan the best thing is if we utilize sampah organik kita sendiri yang material organiknya akan dilepas pelan pelan didalam tanah, bukan pupuk yang siap digunakan di permukaan tanah dan terlepas ke udara atau be leached to sewerage system.
Demikian!

No comments:

Post a Comment